Air sadah / hard water adalah air yang mengandung garam-garam yang mengakibatkan kesadahan.
Ex : Ca2+ --> CaCO3
Mg2+--> MgCO3
Cara pengolahan
Proses penghilangan ion-ion yang terlarut dalam air dapat melibatkan penukar kation (Kation Exchanger) yang berupa resin Na (R-Na). Proses pertukaran ion natrium merupakan proses yang paling banyak digunakan untuk melunakkan air.
Dalam proses pelunakan ini, ion-ion kalsium dan magnesium disingkirkan dari air berkesadahan tinggi dengan jalan pertukaran kation dengan natrium.
Ion Exchanger |
Bila resin telah selesai bekerja, sebagian besar ion kalsium dan magnesium sampai batas kapasitasnya, resin itu di kemudian diregenerasi kembali kedalam bentuk natriumnya dengan menggunakan larutan garam dengan pH antar 6-8. Kapasitas pertukaran resin polistirena besarnya 650kg/m3 bila diregenerasikan dengan 250g garam perkilogram kesadahan yang dibuang.
Reaksi penukaran ion
- CaCO3 + 2R-Na --> R2-Ca + Na2CO3
- MgCO3 + 2R-Na --> R2-Mg + Na2CO3
Reaksi regenerasi
- R2-Ca + 2NaCl -- 2R-Na + CaCl2
- R2-Mg + 2NaCl -- 2R-Na + CaCl2
Selanjutnya tanur itu dicuci lagi untuk membersihkannya dari hasil samping yang dapat larut dan dari kelebihan garam, kemudian dikembalikan ke operasi untuk selanjutnya melunakkan air.
Perlakuan untuk anion dari air sadah
Kandungan anion tidak dihilangkan lewat penukar anion (anion exchanger). Jika kandungan anion sudah tinggi, biasanya dilakukan blowdown yaitu membuang sebagian besar air dan diganti dengan air kondensat.
Perlakuan untuk pengotor lainnya
Selain pengotor-pengotor diatas, terdapat pula berbagai macam gas yang terlarut dalam air (CO2, CF4, O2, H2S). Gas tersebut dihilangkan dengan deaerator sebelum memasuki ketel. Deaerator bekerja dengan cara memanaskan air ketel sehingga gas-gas tersebut dapat keluar.
0 komentar:
Posting Komentar